Kisah Dongeng Domba dan Serigala
Di negeri yang jauh tinggalah seekor ibu domba dan anak-anaknya di sebuah rumah kecil nan sederhana.
Pada suatu hari ibu domba ingin pergi ke kota untuk membeli keperluan rumah, maka berpesanlah ia kepada anak-anaknya, "anak-anakku... ibu akan pergi ke kota sebentar untuk membeli keperluan rumah, jika ada yang mengetuk pintu janganlah dibukakan karena di luar sana ada serigala yang jahat yang sedang kelaparan" dan anak-anak domba pu menjawab dengan serentak,"iya ibu...". Lalu pergilah sang ibu domba ke kota. Di balik pohon yang besar sang serigala melihat sang ibu domba keluar rumah lalu serigala pun berkata," Ha...Ha...Ha...ibu domba sudah pergi dari rumah, ini saatnya aku makan siang! akan kumakan anak-anak domba lezat itu..."
Beberapa saat kemudian terdengarlah ketukan pintu dari luar, tok...tok...tok...
"Siapa itu..." seru anak domba si sulung.
"Ini adalah ibu kalian, biarkan aku masuk," jawab suara parau dari luar rumah.
"Kamu bukan ibu kami, ibu kami memiliki suara yang lembut namun suaramu parau dan jelek jadi sudah tentu kamu bukan ibu kami." jawab anak-anak domba.
Lalu pergilah serigala tersebut ke sebuah toko roti, lalu berkatalah si serigala kepada penjual roti, "Hei pak tua... berikan kepadaku roti itu! roti itu bisa memperindah dan melembutkan suara parau ku!", "Tidak! karena setelah kau memakan rotiku ini, kau akan mengelabui anak-anak domba itu dan memakannya" jawab si penjual roti. "Jika kamu tidak mau memberikan roti itu akan kumakan kamu!" gertak si serigala. Setelah takut mendengar gertakan si serigala maka sang penjual roti itu pun memberikan rotinya ke serigala dan dilahapnya dengan rakus roti itu oleh si serigala, ham...ham...ham...
Sesaat kemudian datanglah sang serigala kembali mengetuk rumah yang ditempati anak-anak domba tersebut.
Tok...Tok...Tok...
"Siapa itu..." seru anak domba si sulung.
"Ini adalah ibu kalian, biarkan aku masuk," jawab serigala.
"Coba tunjukkan kaki mu," kata si anak domba.
Lalu ditunjukkannya kaki si serigala yang kotor dan berbulu lebat.
"Kamu bukan ibu kami! ibu kami memiliki kaki yang putih dan indah!" seru anak-anak domba tersebut.
Pergilah si serigala ke toko kapur, berkatalah si serigala "Berikan kapur itu kepadaku! atau akan kumakan kau!" gertaknya, karena takut oleh gertakan si serigala maka penjual kapur pun memberikan kapur nya kepada si serigala itu.
Kembalilah si serigala ke rumah Domba
Tok...Tok...Tok... diketuklah pintu rumah oleh si serigala seraya berkata "Bukakan pintu anak-anakku, ini adalah ibu kalian, aku memiliki suara yang indah serta kaki yang putih".
Si anak-anak domba pun percaya kepada ucapan serigala dan dibukakanlah pintu rumahnya, maka masuklah si serigala yang kelaparan itu dan dimakanlah anak-anak domba di rumah itu, tetapi... ada seekor anak domba si bungsu yang bersembunyi di lemari jam hingga si serigala itu pergi.
Beberapa menit kemudian, ibu domba pulang dan mendapati rumahnya yang porak poranda dan sudah kosong, dia mencari keseluruh penjuru rumah namun tidak satupun anak domba yang ditemukan. Lalu keluarlah si anak domba bungsu dari lemari jam dan sambil menangis dia berkata kepada ibunya "Ibu... kakak-kakak domba telah dimakan oleh serigala jahat dan serigala jahat itu pergi" lalu ibu berseru "Ayo nak, kita cari serigala itu dan kita keluarkan kakak-kakakmu dari perut serigala tersebut! bawalah jarum serta benang denganmu nak!".
Tak jauh dari rumah sang domba di bawah pohon yang rindang di dekat sumur si serigala yang kekenyangan sedang tertidur pulas disana. Dibelahlah perut si serigala itu oleh ibu domba dengan gunting yang ada di tasnya dan dikeluarkanlah anak-anak domba satu persatu. Setelah itu dimasukkanlah bongkahan batu yang besar-besar kedalam perut si serigala, kemudian di jahitlah perut serigala tersebut sampai rapat.
Beberapa saat kemudian, serigala pun bangun dari tidurnya dan merasa sangat haus dan diapun pergi ke sumur dekat pohon tempat dia tidur namun karena keberatan perut serigala pun terjatuh ke dalam sumur. Dan keluarga domba pun gembira riang dan bernyanyi mengelilingi sumur...
Serigala sudah mati.....
Serigala sudah mati.....
Serigala sudah mati.....
0 comments:
Post a Comment